Perkembangan jaman yang semakin maju membuat semua orang sudah mengerti tentang teknologi, dan semakin banyak yang sudah melek teknologi. Teknologi yang kita gunakan dalam keseharian awal mulanya adalah suatu sistem. Sistem merupakan keseluruhan dari beberapa bagian yang merupakan hubungan fungsional, baik antara bagian-bagian maupun hubungan structural
sehingga hubungan tersebut menimbulkan suatu kebergantungan. Selain itu pula, system adalah sebuah objek yang dikaji atau yang dipelajari,
dimana karakteristik tertentu atau spesifikasi
tersendiri.
Informasi adalah data yang
diolah menjadi suatu bentuk bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang
dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan
yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. Kemudian akan muncul pertanyaan, bagaimana pengertian informasi sehingga berinteraksi dengan sistem? Menurut saya karena informasi suatu hal pengolahan data sehingga suatu data memiliki makna dimana dari informasi yang
didapat dan ingin diolah mampu berhubungan sehingga muncul kebergantungan antara informasi dan sistem.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya. Secara umum dapat dikatakan bahwa system informasi psikologi merupakan suatu ilmu mengenai kemajuan teknologi yang berkaitan dengan perilaku manusia. Adapun tujuan dari system informasi psikologi yaitu untuk mendapatkan pemahaman mengenai manusia yang akan membuat keputusan dan dapat digunakan. Sistem informasi psikologi adalah suatu ilmu yang
menggabungkan antara teknologi dan manusia yang dapat diolah. Muncul pula
pertanyaan kembali, bagaimana pengguanaan system informasi dalam psikologi? Memang diantara psikologi dan system informasi memiliki kajian objek teoritis dan aspek yang
berbeda-beda mengenai hal apa yang menjadi objek ilmu keduanya. Namun dalam beberapa hal keberadaan system informasi menjadi ilmu yang membantu dalam upaya pengembangan dan pemaksimalan dalam aplikasi ilmu psikologi. Contohnya sudah banyak psikotes yang dahulu diberikan secara manual (harus bertatap muka antara tester dan testee) namun sekarang sudah dapat dikomputerisasi.
Adapun contoh kasus yang sudah kita ketahui bahkan sudah tidak asing lagi jika kita butuhkan dalam menghitung atau mengskoring data
yaitu SPSS. Memang aplikasi atau software ini dibuat untuk membantu pada bidang lainnya termasuk psikologi. Psikologi menggunakan SPSS
untuk menghitung dan menolah data pada metode kuantitatif. Saat seorang mahasiswa yang sedang menyelesaikan penulisan skripsinya dengan menggunakan metode kuantitatif dan telah menyebar data dengan jumlah yang tidak sedikit. Disinilah terlihat jelas peranan dari SPSS sangat dibutuhkan karena data yang
diolah tidak sedikit sedangkan jika dilakukan secara manual akan membuat daya tamping manusia melebihi kapasitas yang ada dan mudah membuat kesalahan (human error), juga membuang waktu cukup lama, tetapi dengan bantuan SPSS semua masalah yang terjadi dalam perhitungan manual
segera teratasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar