Jumat, 16 Januari 2015

ARTIFICIAL INTELLIGENCE (KECERDASAN BUATAN)

     Dapat dilihat dari sudut pandang sejarah. Awalnya ditemukan kalkulator sebagai bentuk tertua dari komputer. Sekitar tahun 1633, seorang astronom Jerman Wilhelm Schickard menemukan kalkulator digital otomatis yang diabadikan lewat perangko tahun 1972. Penemuan ini dihubungkan dengan filsuf asal perancis Blaise Pascal (1623- 1662) si penemu kalkulus. Mesin buatan Pascal ini hanya mampu menambah dan mengurangi. Tahun 1670an Gottfried Leibniz mengenalkan mesin yang bisa mengalikan dan membagi. Kemudian Charles Babbage menemukan computer pertama di dunia (1792-1871). Asal mula computer modern bisa di lacak di tahun 1940an, ketika computer tabung vakum seperti computer Universitas Otomatis (UNIVAC) serta Komputer dan Intergrator Angka Elektronik (ENIAC) di temukan untuk mempercepat hitungan matematika panjang. Dalam beberapa penelitian hal psikologi kognitif yang lebih penting, kelompok beranggotakan 10 ilmuan bertemu di kampus Universitas Dartmouth untuk membicarakan kemungkinan pengembangan program computer yang mampu “bersikap” cerdas. Sejak konferensi Darmouth, AI berkembang pesat. AI dalam beraneka bentuknya saat ini telah menyentuh kehidupan sehari-hari kebanyakan manusia di dunia serta dimanfaatkan dalam beraneka penelitian penting yang di lakukan ribuan ilmuan. AI pada zaman dahulu. Jenis komputer paling umum di rancang oleh ahli matematika Hungaria John Von Neumann pada tahun 1958. Komputer ini sering disebut Johniacs atau tangkaian prosesor. Salah satu kenapa rangkaian computer di ciptakan oleh Neuman karena satu operasi dapat diselesaikan sebelum memulai yang baru dan dapat menyelesaikan satu per satu tugas. Mengikuti jejak Von Neumann, Rosenblatt mengambil alih proyek perakitan computer meniru fungsi dan struktur otak manusia. Tujuannya agar dapat mengenali bentuk.
      AI saat ini. Salah satu perubahan terbaru dari perseptron adalah konsepnnya. Ketimbang menggunakan otak computer sebagai alat input dan output saja, para ilmuan menambahkan lapisan ketiga yang disebut lapisan tersembunyi. Lapisan tersembunyi ini menanggapi neuron di dalam otak yang berhungungan dengan input dan output. Dalam beberapa hal komputer melakukan sesuatu hal lebih baik dari otak, tapi beberapa hal komputer lebih buruk dari otak. Perbedaannya adalah komputer memproses informasi secara bersusun menggunakan sebuah model proses yang berurutan, sedangkan otak memprosen informasi secara paralel. Beberapa ilmuan AI mulai mencari perbedaan arsitektur otak dan komputer untuk memecahkan perbedaan fungsi yang tadi.
     AI dan Kognisi Manusia. Semua orang yang merangkai model proses distribusi paralel seperti neuron untuk menemukan solusi atas pertanyaan tentang “Apakah otak sebagai mesin berpikir? Dan Apakah komputer mampu meniru otak serta kognisi manusia? Beberapa program komputer bekerja lebih efektif daripada pikiran manusia, dan kebanyakan sangat pintar menirukansesuatu yang nyata meski sedikit janggal. komputer mampu menyelesaikan soal-soal matematika yang mendetail, lebih cepat, lebih akurat dari pada manusia.
      Dapat dilihat dari kecepatan prosesnya, komputer dalam nanodetik sedangkan manusia dalam milidetik sampai beberapa detik. Dilihat dari Jenis komputer menggunakan rangkaian prosesor sedangkan manusia menggunakan prosesor parallel. Dilihat dari fitur unggulan komputer mampu memproses data yang sangat banyak dalam waktu yang singkat, efisien dalam biaya, sudah teratur, mudah dirawat, dan bisa ditebak sedangkan pada manusia mampu membuat penilaian, kesimpulan, dan penyamarataan dengan mudah.
      AI dengan sistem pakar (Eliza, Parry, dan NETtalk). AI mennaggapi tantangan dari tes Turing dan kemudian menuliskan program permintaan bahasa yang tidak bisa dipisahkan dari respon manusia. Program pertama yang bisa berkomunikasi adalah Eliza yang di tulis oleh Joseph Weizenbaum (1966). Pada satu program yang spesifik bernama Doctor, Eliza mengambil peran seperti seorang Psikiater. Pada tahun 1972, Colby, Hilf, Weber, dan Kraemer menstimulasikan seorAI sebagai Expert System dalam mengambil keputusan. Pada dasarnya sistem pakar adalah spesialis tiruan yang memecahkan masalah termasuk dalam keahliannya. Sistem pakar dirancang untuk memecahkan masalah dalam berbagai bidang dan hal-hal ritin yang sangat membosankan kita atau bahkan beberapa kasus yang sulit dipecahkan manusia. Dari sini kita dapat mengetahuai peran AI sangat besar dalam bidang psikologi, karena expert sistem ini dibuat untuk menyelesaikan masalah dengan berbagai informasi yang ada agar dapat disimpulkan dari suatu masalah tersebut hingga ke penyelesaian masalah.ang pasien dan menyebut program ini Parry, karena telah mensimulasikan seorang pasien paranoid. Walaupun Colby dan rekan-rekannya telah lulus tes Turing tetapi program ini ,asih jauh dari konsep model pemahaman lengkap dan produksi bahasa. Program NETtalk di kembangkan oleh Sejnowski di Sekolah Medis Harvard dan Rosenberg di Univeristas Princeton. NETtalk menerjemahkan tulisan menjadi fenom-fenom, setiap unit tulisan mengirimkan sinyal melalui koneksi yang sudah ditambah ke semua unit-unit tersembunyi. Hasilnya adalah fenom yang menerima sinyal total terkuat. Net Talk membaca dengan memperhatikan setiap tulisan satu demi satu, dan dengan menscanning tiga tulisan pada setiap sisi demi sebuah informasi yang kontekstual.
     AI sebagai Expert System dalam mengambil keputusan. Pada dasarnya sistem pakar adalah spesialis tiruan yang memecahkan masalah termasuk dalam keahliannya. Sistem pakar dirancang untuk memecahkan masalah dalam berbagai bidang dan hal-hal ritin yang sangat membosankan kita atau bahkan beberapa kasus yang sulit dipecahkan manusia. Dari sini kita dapat mengetahuai peran AI sangat besar dalam bidang psikologi, karena expert sistem ini dibuat untuk menyelesaikan masalah dengan berbagai informasi yang ada agar dapat disimpulkan dari suatu masalah tersebut hingga ke penyelesaian masalah.
     Pada masa jaman sekarang artificial intelligence sudah banyak diaplikasikan dalam bentuk game, salah satunya game puzzle. Pada dasarnya puzzle dibuat untuk melatih kecerdasan dalam menyelesaikan masalah. Game puzzle akan selesai dengan sendirinya tanpa terkait dengan sebuah cerita, yang terdapat pada jenis game lainnya. Permainan ini tentu permainan yang sudah dikenal semua orang, bahkan mungkin diseluruh dunia. Tua, muda, besar, kecil semuanya menyukainnya, bahkan permainan ini hadir dalam berbagai bentuk dan versi.
 
 
 Sumber:
 Solso, R. L; Maclin, O. H; Maclin, M. K. (2007). Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar