Dapat dilihat dari sudut pandang sejarah.
Awalnya ditemukan kalkulator sebagai bentuk tertua dari komputer. Sekitar tahun
1633, seorang astronom Jerman Wilhelm Schickard menemukan kalkulator digital
otomatis yang diabadikan lewat perangko tahun 1972. Penemuan ini dihubungkan
dengan filsuf asal perancis Blaise Pascal (1623- 1662) si penemu kalkulus. Mesin
buatan Pascal ini hanya mampu menambah dan mengurangi. Tahun 1670an Gottfried
Leibniz mengenalkan mesin yang bisa mengalikan dan membagi. Kemudian Charles
Babbage menemukan computer pertama di dunia (1792-1871). Asal mula computer
modern bisa di lacak di tahun 1940an, ketika computer tabung vakum seperti
computer Universitas Otomatis (UNIVAC) serta Komputer dan Intergrator Angka
Elektronik (ENIAC) di temukan untuk mempercepat hitungan matematika panjang.
Dalam beberapa penelitian hal psikologi kognitif yang lebih penting, kelompok beranggotakan
10 ilmuan bertemu di kampus Universitas Dartmouth untuk membicarakan
kemungkinan pengembangan program computer yang mampu “bersikap” cerdas. Sejak
konferensi Darmouth, AI berkembang pesat. AI dalam beraneka bentuknya saat ini
telah menyentuh kehidupan sehari-hari kebanyakan manusia di dunia serta
dimanfaatkan dalam beraneka penelitian penting yang di lakukan ribuan ilmuan. AI pada zaman dahulu. Jenis komputer
paling umum di rancang oleh ahli matematika Hungaria John Von Neumann pada tahun
1958. Komputer ini sering disebut Johniacs
atau tangkaian prosesor. Salah satu kenapa rangkaian computer di ciptakan oleh
Neuman karena satu operasi dapat diselesaikan sebelum memulai yang baru dan
dapat menyelesaikan satu per satu tugas. Mengikuti jejak Von Neumann,
Rosenblatt mengambil alih proyek perakitan computer meniru fungsi dan struktur
otak manusia. Tujuannya agar dapat mengenali bentuk.
AI saat ini. Salah satu perubahan terbaru dari
perseptron adalah konsepnnya. Ketimbang menggunakan otak computer sebagai alat
input dan output saja, para ilmuan menambahkan lapisan ketiga yang disebut
lapisan tersembunyi. Lapisan tersembunyi ini menanggapi neuron di dalam otak
yang berhungungan dengan input dan output. Dalam beberapa hal komputer
melakukan sesuatu hal lebih baik dari otak, tapi beberapa hal komputer lebih
buruk dari otak. Perbedaannya adalah komputer memproses informasi secara
bersusun menggunakan sebuah model proses yang berurutan, sedangkan otak
memprosen informasi secara paralel. Beberapa ilmuan AI mulai mencari perbedaan
arsitektur otak dan komputer untuk memecahkan perbedaan fungsi yang tadi.
AI dan Kognisi Manusia. Semua orang yang
merangkai model proses distribusi paralel seperti neuron untuk menemukan solusi
atas pertanyaan tentang “Apakah otak sebagai mesin berpikir? Dan Apakah komputer
mampu meniru otak serta kognisi manusia? Beberapa program komputer bekerja
lebih efektif daripada pikiran manusia, dan kebanyakan sangat pintar
menirukansesuatu yang nyata meski sedikit janggal. komputer mampu menyelesaikan
soal-soal matematika yang mendetail, lebih cepat, lebih akurat dari pada
manusia.
Dapat dilihat dari kecepatan prosesnya, komputer
dalam nanodetik sedangkan manusia dalam milidetik sampai beberapa detik.
Dilihat dari Jenis komputer menggunakan rangkaian prosesor sedangkan manusia
menggunakan prosesor parallel. Dilihat dari fitur unggulan komputer mampu
memproses data yang sangat banyak dalam waktu yang singkat, efisien dalam
biaya, sudah teratur, mudah dirawat, dan bisa ditebak sedangkan pada manusia
mampu membuat penilaian, kesimpulan, dan penyamarataan dengan mudah.
AI dengan sistem pakar (Eliza, Parry, dan
NETtalk). AI mennaggapi tantangan dari tes Turing dan kemudian menuliskan
program permintaan bahasa yang tidak bisa dipisahkan dari respon manusia.
Program pertama yang bisa berkomunikasi adalah Eliza yang di tulis oleh Joseph
Weizenbaum (1966). Pada satu program yang spesifik bernama Doctor, Eliza
mengambil peran seperti seorang Psikiater. Pada tahun 1972, Colby, Hilf, Weber,
dan Kraemer menstimulasikan seorAI sebagai Expert
System dalam mengambil keputusan. Pada dasarnya sistem pakar adalah
spesialis tiruan yang memecahkan masalah termasuk dalam keahliannya. Sistem
pakar dirancang untuk memecahkan masalah dalam berbagai bidang dan hal-hal
ritin yang sangat membosankan kita atau bahkan beberapa kasus yang sulit
dipecahkan manusia. Dari sini kita dapat mengetahuai peran AI sangat besar
dalam bidang psikologi, karena expert
sistem ini dibuat untuk menyelesaikan masalah dengan berbagai informasi
yang ada agar dapat disimpulkan dari suatu masalah tersebut hingga ke
penyelesaian masalah.ang pasien dan menyebut program ini Parry,
karena telah mensimulasikan seorang pasien paranoid. Walaupun Colby dan rekan-rekannya telah lulus
tes Turing tetapi program ini ,asih jauh dari konsep model pemahaman lengkap
dan produksi bahasa. Program NETtalk di kembangkan oleh Sejnowski di Sekolah
Medis Harvard dan Rosenberg di Univeristas Princeton. NETtalk menerjemahkan
tulisan menjadi fenom-fenom, setiap unit tulisan mengirimkan sinyal melalui
koneksi yang sudah ditambah ke semua unit-unit tersembunyi. Hasilnya adalah
fenom yang menerima sinyal total terkuat. Net Talk membaca dengan memperhatikan
setiap tulisan satu demi satu, dan dengan menscanning tiga tulisan pada setiap
sisi demi sebuah informasi yang kontekstual.
AI sebagai Expert
System dalam mengambil keputusan. Pada dasarnya sistem pakar adalah
spesialis tiruan yang memecahkan masalah termasuk dalam keahliannya. Sistem
pakar dirancang untuk memecahkan masalah dalam berbagai bidang dan hal-hal
ritin yang sangat membosankan kita atau bahkan beberapa kasus yang sulit
dipecahkan manusia. Dari sini kita dapat mengetahuai peran AI sangat besar
dalam bidang psikologi, karena expert
sistem ini dibuat untuk menyelesaikan masalah dengan berbagai informasi
yang ada agar dapat disimpulkan dari suatu masalah tersebut hingga ke
penyelesaian masalah.
Pada masa jaman sekarang artificial intelligence sudah banyak diaplikasikan dalam bentuk
game, salah satunya game puzzle. Pada dasarnya puzzle dibuat
untuk melatih kecerdasan dalam menyelesaikan masalah. Game puzzle akan selesai dengan sendirinya tanpa terkait dengan sebuah cerita, yang
terdapat pada jenis game lainnya.
Permainan ini tentu permainan yang sudah dikenal semua orang, bahkan mungkin
diseluruh dunia. Tua, muda, besar, kecil semuanya menyukainnya, bahkan
permainan ini hadir dalam berbagai bentuk dan versi.
Sumber:
Solso, R. L; Maclin, O. H; Maclin, M. K. (2007).
Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan.
Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar