A.Pengorganisasian
Struktur Manajemen
1. Pengertian
Struktur Organisasi?
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)
dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda
tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi
juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
Struktur Organisasi dapat
didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur
organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
ukuran satuan kerja.
2.
Pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen, meliputi:
·
Struktur
Formal
organisasi formal adalah kumpulan dari
dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara
sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Comtoh: perseroan terbatas,
sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
·
Struktur
Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau
lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak
disadari. Contoh: arisan ibu-ibu sekampung, belaja bersama anak-anak SD,
kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
3. Cantumkan
contoh Struktur Organisasi dari sebuah Perusahaan?
4. Manfaat
Struktur Fungsional dan Struktur Divisional?
Orang-orang
dikelompokkan ke dalam departemen menurut kesamaan keterampilan dan
aktivitas-aktivitas kerja. Dengan struktur fungsional, organisasi membentuk
divisi-divisi semi otonom, dimana setiap divisi merancang, memproduksi dan
memasarkan produknya sendiri. Masing-masing divisi mengembangkan strategi
tingkat unit bisnis dan memiliki fungsi produksi, pemasaran, akuntansi dan
fungsi lainnya. Manajer fungsi melapor pada manajer divisi yang kemudian
melapor pada manajer korporat.
Pembagian divisi pada
umumnya dilakukan atas dasar produk, geografis, dan pasar/pelanggan. Struktur
fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis
untuk membentuk suatu satuan organisasi. Individu yang memiliki keahlian yang
sama dikelompokkan bersama. Struktur fungsional terdiri dari fungsi-fungsi
utama organisasi, yaitu: produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia/SDM.
Kelebihan:
·
Menciptakan efisiensi melalui
spesialisasi
·
Memusatkan keahlian organisasi
·
Memudahkan manajer dalam melakukan
monitoring dan mengevaluasi kinerja karyawan
·
Memerlukan koordinasi internal yang
minimum
·
Meminimumkan duplikasi personalia dan
peralatan dari segi biaya
·
Sesuai untuk lingkungan yang stabil
Tipe Struktur Fungsional
Mendesain struktur
berdasar fungsi-fungsi yang ada dalam suatu organisasi/divisi/sub divisi. Misal
fungsi niaga, fungsi SDM dan fungsi teknik. Tipe ini memiliki kelebihan seperti
berikut:
·
Mempromosikan ketrampilan yang
terspesialisasi
·
Mengurangi duplikasi penggunaan sumber
daya yang terbatas
·
Memberikan kesempatan karir bagi para
tenaga ahli spesialis
Dan tipe fungsional ini relevan untuk
situasi seperti berikut:
·
Lingkungan stabil
·
Tugas bersifat rutin dan tidak banyak
perubahan terjadi
·
Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas
fungsional
Namun tipe fungsional juga memiliki
sejumlah keterbatasan, seperti :
·
Menekankan pada rutinitas tugas —
kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
·
Menumbuhkan perspektif fungsional yang
sempit
·
Mengurangi komunikasi dan koordinasi
antar fungsi
·
Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi
— dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit
dilakukan
Struktur fungsional –
jenis struktur organisasi ini mengelompokkan orang berdasarkan fungsi yang
mereka lakukan dalam kehidupan profesional atau menurut fungsi yang dilakukan
dalam organisasi. Bagan organisasi untuk organisasi berbasis fungsional terdiri
dari Vice President, Sales department, Customer Service Department, Engineering
atau departemen produksi, departemen Akunting dan Administratif .
Struktur Divisional.
Ini adalah jenis struktur yang berdasarkan divisi yang berbeda dalam
organisasi. Struktur-struktur ini dibagi ke dalam: Departemen
dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan
produk, program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan merupakan dasar
departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan.
1.
Struktur produk – struktur sebuah
produk berdasarkan pada pengelolaan karyawan dan kerja yang berdasarkan jenis
produk yang berbeda. Jika perusahaan memproduksi tiga jenis produk yang
berbeda, mereka akan memiliki tiga divisi yang berbeda untuk produk tersebut.
2.
Struktur pasar – struktur pasar
digunakan untuk mengelompokkan karyawan berdasarkan pasar tertentu yang dituju
oleh perusahaan. Sebuah perusahaan bisa memiliki 3 pangsa pasar yang digunakan
dan berdasarkan struktur ini, maka akan membedakan divisi dalam struktur.
3.
Struktur geografis – organisasi besar
memiliki kantor di tempat yang berbeda, misalnya ada zona utara, zona selatan,
barat, dan timur. Struktur organisasi mengikuti struktur zona wilayah.
Kelebihan:
·
Lebih mudah dalam pengelolaannya karena
memecah organisasi menjadi divisi yang lebih kecil.
·
Memungkinkan pembuatan keputusan
strategis yang lebih luas dan konsentrasi penuh pada tugas-tugas.
·
Tempat latihan yang baik bagi para
manajer strategik.
·
Manajer dapat memilih struktur (produk,
geografis, pasar) yang paling sesuai dengan divisinya.
·
Sesuai untuk lingkungan yang cepat
berubah, tanggapan yang cepat pada perubahan karena adanya.
5. Kerugian dari
Struktur Fungsional dan Struktur Divisional?
·
Struktur
Fungsional
ü Menimbulkan
kesulitan dalam komunikasi dan konflik antar fungsi.
ü Menyebabkan
kemacetan pelaksanaan tugas yang sifatnya berurutan.
ü Memberikan
respon yang lebih lambat terhadap perubahan.
ü Anggota
fungsi hanya berfokus pada kepentingan tugas-tugasnya sehingga cenderung
berpandangan sempit dan dapat merugikan organisasi secara keseluruhan.
·
Struktur
Divisional
ü Memungkinkan
berkembangnya persaingan disfungsional antar sumber daya organisasi dan konflik
antara tugas-tugas & prioritas-prioritas.
ü Kepentingan
divisi mungkin ditempatkan di atas kepentingan organisasi secara keseluruhan.
ü Kebijakan
divisi tidak konsisten dengan kebijakan divisi lain maupun dengan kebijakan
organisasi.
ü Timbulnya
masalah dalam alokasi sumber daya dan distribusi
biaya-biaya perusahaan.
ü Adanya
duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu.
ü Duplikasi
sumberdaya lintas divisi.
ü Kurang
pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi.
ü Koordinasi
yang buruk lintas divisi.
ü Kurangnya
kendali sumberdaya menajemen puncak.
ü Kompetesi
untuk sumberdaya perusahaan
B. Actuating
dalam Manajemen
1. Pengertian
Actuating dalam Manajemen?
·
George R. Terry :
“Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to achieve the objective willingly and keeping with the managerial planning and organizing effort.”
(Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerjasama dan bekerja secara ikhlas
serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian).
·
Harold Koontz & Cyril O’Donnel :
“Directing and leading are the interpersonal aspec of commanding by which subordinate are led to understand and contribute effectively and
efficiency to the attainment of enterprise
objectives.”
(Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh
adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata).
·
Malayu Hasibuan (2004:183) :
“Pengarahan adalah mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.”
·
Siagian (1996:128) :
“Penggerakkan (motivating) adalah keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.”
2. Pentingnya
Actuating dalam Manajemen?
Fungsi Actuating lebih menekankan
pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti
dengan penggerakkan seluruh potensi sumber daya manusia dan non-manusia pada
pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang harus dioptimalkan unyuk
mencapai visi, misi, dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja
sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlan dan kompetensi masng-masing SDM
untuk mencapai visi, misi, dan program kerja oranisasi yang telah ditetapkan.
3. Prinsip
Actuting dalam Manajemen?
Ada beberapa prinsip yang
dilakukan oleh pemimpin perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu:
·
Prinsip mengarah
pada tujuan
·
Prinsip
keharmonisan dengan tujuan
·
Prinsip kesatuan
komando
4. Jelaskan
pentingnya mencapai Actuating Managerial yang Efektif?
Dalam memimpin ada
kegiatan direction (perintah) dan motivasi. Perintah adalah petunjuk atau
penjelasan kerja, serta pertimbangan dan bimbingan, terdapat para pelaku
organisasi yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional, agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. Dalam pelaksanaannya direction (perintah)
seringkali dilakukan bersamaan dengan controlling. Jika perintah
yang disampaikan pemimpin sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staff, maka
staff pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan
kegiatan organisasi. Sedangkan motivasi dapat dilakukan dengan cara mejadikan
staff sebagai rekan kerja, serta memberikan reward (penghargaan)
apabila staff bekerja secara baik.
·
Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
·
Mengembangkan kemampuan & keterampilan staf
·
Menumbuhkan rasa memiliki & menyukai pekerjaan
·
Mengusahakan
suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi & prestasi kerja staf
·
Membuat
organisasi berkembang secara dinamis.
SUMBER: